Diskon4% Untuk Pembelian Produk knalpot ninja 250 karbu injeksi di Lapak muffler. Pengiriman cepat Pembayaran 100% aman. Belanja Sekarang Juga Hanya di Bukalapak. Rantaiketeng Ninja 250 disarankan ganti kalau bunyi berisik Untuk harga rantai keteng Ninja 250 dengan kode part R92057 0595 ini lumayan mahal, harganya Rp 417 ribu. Sementara harga bantalan keteng dibanderol Rp 76 ribu untuk depan dan Rp 190 ribu untuk belakang. Lalu untuk tonjokan tensioner harganya Rp 540 ribu. komponennyajuga banyak berbeda, misalnya desain spion yang kini lebih kompak. Meski besar tapi tidak mengganggu saat berkendara. Juga desain footstep dan peleknya dibuat berbeda. Khusus pelek, kini bentuknya makin mirip dengan sang kakak Ninja ZX-14R. Knalpotnya juga bikin berdecak kagum, yang lama hanya bulat kini lebih modern dengan desain futuristiknya ?? | Forum Moladin Vay Tiền Nhanh. Bro dan sis sekalian…sudah lazim motor baru bakal lebih fresh dan up todate dibanding gen lawas. Revisi diberbagai sektor mulai dari desain hingga teknologi membuat generasi lama terkesan underdog. Tapi jangan salah…barang lawas belum tentu inferior soal kualitas. Seperti fakta yang kita jumpai pada komparasi Ninja250R FI melawan karbu berikut ini…. First impression Ninja 250FI? Wihhh…dijamin tepuk jidat kalau sampeyan liat secara langsung. Lekuk bodynya digarap dengan teliti serta presisi berusaha menunjukkan kelasnya sebagai motor kelas premium. Mulai dari depan, samping hingga belakang nyaris tanpa cela. Pada versi anyar, sipararel engine mempunyai tabung suspensi lebih berkontur khususnya untuk pengikat cakram depan. Begitu pula fairing….tarikan-tarikan tegas membuatnya makin terlihat ganteng. Uniknya…kerudung kini makin terbuka. Bisa ditemui ventilasi udara kanan kiri serta cover crankcase yang agak maju kedepan membuat bulatan engine terlihat jelas. Yup….cooling sistem makin maksimal dibanding versi karbu. Belum lagi buntut, ban, pelk, serta knalpot….merupakan hasil karya seni brilian dari desainer Kawasaki. Sebagai informasi…kendati tanki termasuk gambot, Kawi tetap membekali material plate tulen bukan sistem kondom. Begitu pula knalpot… cover merupakan kaleng, bukan plastik ataupun ABS. Yup…tidak heran bobot sifairing lumayan nampol untuk ukuran 250cc bike. Apakah ini artinya versi anyar menang mutlak dibanding gen lawas??…. Eit, tunggu…alon-alon jangan grusa-grusu. Dilihat dari sisi mana dulu?. Teknologi?…jelas kalah. Tenaga? Diatas kertas sedikit unggul. Desain?…wis ora usah ditanya soal itu siapapun bakal mengiyakan. Terus….apa dong??. Material brosis. Secara kasat mata tidak kelihatan…namun jika sampeyan meraba dengan tangan…mengetuk serta memperhatikan…ternyata ada beberapa poin yang dikurangi. Seperti dituturkan bro Pilotgaruda via Youtube, yang paling kentara adalah pelk. Untuk karbu…Ninja masih dibekali Enkei sedang versi injeksi berganti Chemco. Begitu pula trim atau penyekat antara batas fairing dan body…kini makin tipis serta terkesan fragile. Jauh jika dibandingkan dengan Ninja lawas yang tebal dan solid. Kemudian tutup sproket depan pada crankcase engine. Pada versi injeksi, pihak Kawasaki mengganti dengan bahan semacam resin tebal. Hal ini beda dengan varian karbu yang dibekali metal kokoh. Tipisnya material juga dijumpai pada spatbor, cover chain serta beberapa area yang bisa sampeyan intip divideo terlampir….. Tentu saja gen anyar banyak kelebihannya. Diluar fitur desain dan teknologi, pada paket pembelian….Kawasaki juga memberikan kunci setelan shock untuk mengatur kekerasan suspensi. Namun fakta bahwa beberapa part terjadi penurunan kualitas menjadikan Ninja lawas tetap mempunyai value tinggi. So buat penunggang Ninin Karbu…jangan berkecil hati sebab tunggangan sampeyan ternyata tidak kalah dalam hal material. Dan tindakan Kawasaki adalah salah satu tindakan umum untuk menekan cost produksi agar konsumen mendapatkan harga yang kompetitif. Namun…jangan salah, setipis-tipisnya Ninja material pabrikan genk ijo tetap diatas rata-rata. Dipakai tahunan jarang ada getar atau goyang. Last….monggo intip video ulasan dari bro Pilotgaruda dibawah untuk menjadi acuan brosis semua sebelum memutuskan ganti dengan Ninja 250 FI. Semoga berguna…..iwb Isal/ Kawasaki Ninja 250 lawas yang masih pakai karburator. - Walau sudah ramai dengan mesin injeksi, namun siapa sangka kalau Kawasaki Ninja 250 karburator masih jadi favorit. Ternyata selain buat yang memang kepingin punya motor sport full fairing, Ninja 250 karbu masih banyak diincar karena untuk dijadikan bahan. Ya, ramainya kancah motor custom ternyata juga punya imbas ke penjualan Ninja 250 versi lawas ini. Kawasaki Ninja 250 bisa dibilang paling mewakili di antara lainnya selain Honda Tiger, Yamaha Scorpio, Honda GL Series dan Suzuki Thunder 250. Baca Juga Intercom Helm Mengalami Gangguan? Ini Cara Ampuh Mengatasinya Hal ini biasanya dikarenakan powernya yang lebih besar, kaki-kaki lumayan kekar, plus mesin Ninja 250 karbu yang terlihat padat. Walau begitu, hal ini ternyata juga berlaku lo untuk Ninja 250 yang sudah berteknologi injeksi. Hanya saja yang versi karbu diakui lebih enak dijadikan bahan karena tidak repot mengulur kabel ketika proses penggarapan. "Karena kalau sudah injeksi ribet," beber Rohim lagi. Baca Juga Ternyata Lebih Aman Cuci Helm Sendiri Dibandingkan Pakai Jasa di Mall Jikalau dibanding empat jenis motor di atas tadi, dana untuk menebus Ninja 250 bekas memang lebih mahal. Tapi secara unit, keberadaannya lebih mudah didapatkan di showroom motkas maupun via online. Selain itu harga jualnya pun juga cukup stabil dari tahun ke tahun. HALAMAN SELANJUTNYA>>> Pagi Broh dan Sis bbrp waktu lalu saya sempat cerita mengenai KMI Kawasaki Motor Indonesia yang meminjamkan Ninja 250R Karbu selama Ninja 250 FI saya ditarik dan diperiksa oleh KMI. Bianka ditarik Kesan pertama lebih cantikan Bianka. Meskipun Ninja Karbu tersebut masih terawat sekali – namanya juga motor peliharaan pabrik, KM masih 700, tanpa cacat. warnanya ijo lagi. I still want my Bianka. Lime Green Selama kurang lebih 200 km, si Limey ini saya ajak ngantor, kopdar NEX, dan full weekend riding untuk merasakan perbedaan dg Bianka. Berikut kesimpulan saya 1. Torsi. Untuk torsi awal, saat gas dibetor pertama, Ninja Karbu memang terasa SEDIKIT lebih responsif. Tidak signifikan bedanya. Meski begitu saat dicoba diputaran lurus Foresta BSD, menurut saya Bianka lebih ngisi di putaran menengah ke atas. Mungkin ini persoalan setting karbu ya. 2. Handling. Perbedaannya lebih terasa disini. Naik Ninja 250 karbu itu, terutama pada kecepatan pelan saat melintasi padatnya ibukota, terasa seperti kalau memegang golok dibalik. Lebih berat di depan. Kita harus lebih sering mengendalikan arah dan keseimbangan pada kecepatan rendah. Begitu pula saat saya lepas tangan dan deselerasi saat memasuki cluster, kalau Bianka tetap stabil sampai kecepatan di 15km/jam barulah stang mulai goyang. Sementara dg Karbu, begitu kecepatan drop di 20km/jam stang sudah geol. Saat cornering di lintasan BSD ataupun Bintaro, Bianka lebih cepat persiapannya dan nurut saat masuk tikungan, walaupun utk keluar, tenaganya lebih terasa siap di karbu. Faktor ukuran ban juga mungkin berpengaruh utk handling cornering ya. 3. Vibrasi dan panas Saat revving up, saya merasa vibrasi lebih terasa di Ninja Karbu. Terutama pada paha yang mengepit body dan tangan yang menggenggam setang. Panas yang saya jarang rasakan di paha dan betis saat menaiki Bianka, terasa lebih noticeable, di Limey ini. 4. Ukuran’ Saya beri aposthrope karena ini adalah ukuran yang kita rasakan sebagai rider. Belum tentu ukuran real. Saya merasa Ninja Karbu ini terasa lebih kecil di dek depannya. Lekuk sambungan body dan fairing depan mengingatkan saya ke RGR. 5. Bodywork dan finisihing Ninja Karbu terlihat lebih kokoh materialnya dan lebih presisi sambungannya. Jika anda punya/memperhatikan Ninja Injection coba bandingkan sambungan antara tanki dan fairing kiri, akan terlihat celah yang tidak bisa diakali. Tidak mengganggu, tapi itu seperti putri cantik dan gaun indah, tapi ada sobek di ketiaknya. 6. Fuel Consumption Kesimpulan saya terlalu prematur mungkin krn hanya bisa review selama 200km utk Karbu. Saya rasa perbedaan fuel consumption di antara keduanya TIDAK signifikan, dengan karbu sedikit lebih boros. Kesimpulan Akhir Disini tentu subyektif, but i like my Bianka much more. Injeksi adalah pemenangnya, dihatikyu…. Modern look, edgy, terutama di bagian depannya tidak bisa dibantah. Apakah kalau saya pemilik Ninja Karbu saya akan upgrade ke Ninja Injection? hmm, engga perlu, tidak sebanding dg selisih uangnya. Kalaupun akan upgrade saya akan naik CC atau tambah silinder. My rule of thumb for product upgrades Jangan ganti produk yang kita miliki sekarang dengan produk/serie pengganti, kecuali sudah terjadi dua kali upgrade. Misalnya anda punya Canon DSLR 20D, keluar yg 30D biarkan saja, tidak akan signifikan. Kalau memang mau ganti, gantilah dgn 40D, atau naik ke serie diatasnya seperti 5D. Menjual Ninja Karbu, apalagi kalau umurnya masih dibawah 3 tahun, untuk kemudian menggantinya dengan Ninja Injection engga akan saya lakukan. Bianka dan anak bungsu saya, Devonio 7 Diotibenedica.

ninja 250 karbu vs injeksi